Sniper dengan catatan korban paling tinggi dalam Perang Dunia II adalah Simo Häyhä dari Finlandia. Total catatan korbannya adalah 542 (confirmed). Ia membunuh korban-korbannya tersebut hanya dalam waktu kira-kira 100 hari saja selama Perang Musim Dingin melawan agresi Uni Soviet (Desember 1939 – Maret 1940), atau rata-rata 5 orang korban per hari.
Yang lebih mengesankan, Simo Häyhä nyaris tidak pernah menggunakan pembidik teleskop seperti umumnya sniper, melainkan pembidik besi standar yang biasa. Alasannya, di tempat yang dingin seperti Finlandia, lensa teleskop pembidik akan sangat mudah berkabut. Selain itu, kilatan lensa pembidik sering berakibat fatal karena akan membongkar tempat persembunyian sniper yang menggunakannya. Alasan lain, teleskop pembidik membuat pemakainya harus mengangkat kepala lebih tinggi untuk membidik sasaran. Dan ini akan membuat kepala penembak menjadi lebih mudah terlihat.
0 comments:
Posting Komentar