Sejarah Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya): Membangun Masyarakat Agraris Indonesia

Latar belakang didirikannya Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) tidak terlepas dari keresahan para pelopornya yang melihat kondisi bangsa demikian labilnya. Penderitaan masyarakat yang sudah berakar dan sistem ekonomi pasar memunculkan banyaknya pengangguran dan memporak-porandakan perekonomian bangsa. Berangkat dari situlah maka didirikanlah sebuah partai yang mampu menjawab tantangan permasalahan tersebut. Sebuah partai politik yang mampu merumuskan dan melaksanakan ekonomi nasional untuk mengangkat harkat dan martabat rakyat dari keadaan melarat.

Deklarasi Partai Gerindra

Sejarah partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya)
Pada 6 Februari 2008 Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) resmi dideklarasikan, dengan Ketua Umum Prof. Dr. Ir. Suhardi M.Sc. Salah satu sasaran partai yang termaktub dalam anggaran dasarnya ialah mewujudkan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada kekuatan bangsa, yang mengarahkan pada kedaulatan dan kemandirian bangsa. Hal tersebut sesuai dengan logo partai yang melambangkan burung garuda berwarna kuning yang melambangkan kemakmuran.

Partai yang ingin meneruskan filosofi perjuangan Partai Persatuan Indonesia Raya (didirikan tanggal 10 Desember 1948) ini mengedepankan pengembangan kemandirian ekonomi bangsa berdasarkan kekuatan agraris yang ramah lingkungan serta mampu membantu perekonomian dunia karena keunggulan kekayaan alam lestari Indonesia. Di samping itu, secara spesifik tujuan Partai Gerindra adalah memperjuangkan pemulihan lingkungan, sumber air, peningkatan ketahanan pangan yang didasarkan pada keragaman, kesinergisan dengan lingkungan dan kelestarian sumber-sumber daya air.

Cita-cita tersebut seperti pernah dicetuskan Partai Persatuan Indonesia Raya, adalah untuk mengangkat segenap rakyat Indonesia di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesejahteraan yang otentik hanya dapat tercipta bila bangsa yang pluralistik ini dapat hidup dalam kedamaian dan keharmonisan; mampu mengembangkan akar-akar budaya sebagai sumber cipta, rasa, dan karsa; mampu membangun sebuah sistem pendidikan nusantara sebagai mata rantai pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni bangsa; serta secara arif memanfaatkan sumber daya alam lestari. Apalagi, partai ini sekarang diperkuat oleh Prabowo—saat ini  merupakan tokoh kalangan petani Indonesia, setelah dipecat dari ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) usai lengsernya Orde Baru. Selain memperkuat Gerindra dalam basis massa petani, Prabowo kabarnya juga sedang digadang-gadang oleh partai ini sebagai Capresnya (Calon Presiden).

Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanggal 7 Juli mengumumkan partai ini lolos verifikasi, pada 11-13 Juli 2008 seluruh jajaran pengurus Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) tingkat DPD dan DPC se-Indonesia segera mengadakan konsolidasi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta. Dalam kesempatan itu diadakan semacam pembekalan tentang Manifesto Perjuangan Partai, Arah kebijakan Partai, tata cara Pemilu dan Pemenangan Pemilu 2009, yang akan diisi oleh jajaran DPP dan para ahlinya. Acara ini diikuti oleh DPD dan DPC dari Kaltim, Jateng, Kalsel, Yogyakarta, Jatim, Sumbar, Bali, NTB, NTT, Gorontalo, Sumsel. [Silakan baca artikel lainnya tentang sejarah partai-partai di Indonesia di sini]

------
Referensi:
Kompas, 8 Juli 2008
Kompas, 15 Juli 2008
http://www.pakyok.wordpress.com
http://www.partaigerindra.or.id.